Betapa banyak orang di sekitar kita yang berada masih di bawah garis
kemiskinan. Mereka bekerja keras setiap harinya walaupun hanya cukup
untuk sesuap nasi saja. Belum lagi kebutuhan pokok yang lain, mereka
mesti mencari utang sana-sini.
Disisi lain, betapa banyak orang yang terkesima dengan kilauan harta
orang lain. Tidak pernah merasa cukup dengan harta yang ia miliki. Jika
sudah mendapatkan suatu materi dunia, dia ingin terus mendapatkan yang
lebih. Jika baru mendapatkan motor, dia ingin mendapatkan mobil kijang.
Jika sudah memiliki mobil kijang, dia ingin mendapatkan mobil sedan. Dan
seterusnya sampai pesawat pun dia inginkan. Itulah watak manusia yang
tidak pernah puas.
Sikap seorang muslim yang benar, hendaklah dia selalu melihat orang
di bawahnya dalam masalah harta dan dunia. Seharusnya seorang muslim
memperhatikan petuah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal ini. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika
salah seorang di antara kalian melihat orang yang memiliki kelebihan
harta dan bentuk (rupa) [al kholq], maka lihatlah kepada orang yang
berada di bawahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Pandanglah
orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan
janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah
ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat
Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan memiliki sifat yang mulia ini yaitu selalu memandang orang di
bawahnya dalam masalah dunia, seseorang akan merealisasikan syukur
dengan sebenarnya.
kenang kenangan kegiatan osisi 2001 smk sudirman 1 wonogiri dalam kegiatan ini para osis bekerjasma dengan pihak sekolha dan masyarakat tergerak dengan keadaan saudara
kita sesama muslim yang keadaannya berada di bawah kita dengan
mengadakanBakti Sosial “Kesabaran dan Kemurahan Hati untuk Membantu Sesama”.
Dengan diadakannya Bakti Sosial ini kami berharap dapat meringankan
sedikit beban yang ditanggung mereka, sehingga mereka bisa menikmati
makanan sebagaimana yang kita makan, bisa menikmati pakaian sebagaimana
yang kita pakai, dan bisa memenuhi kebutuhan sebagaimana ketika kita
mempunyai uang.
Posting Komentar